Monday, April 29, 2013

Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)


Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)


        Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.



          Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini memberikan kesempatan siswa untuk saling membagi­ bagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. NHT pada dasarnya merupakan varian diskusi kelompok, dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk salah satu siswa yang dapat mewakili kelompoknya. Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Cara ini menjamin keterlibatan otak semua siswa dan secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.. Hal ini terlihat dari tahapan Heads Together dan Answering. Karena yang menjawab pertanyaan (Answering) ditunjuk guru, artinya belum diketahui siapa siswa yang akan menjawab, maka setiap siswa harus menguasai materi yang didiskusikan. Hal tersebut bisa dilakukan pada tahapan Heads Together, dimana siswa berdiskusi bersama dengan kelompoknya.

Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
     - Hasil belajar akademik stuktural. Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
   - Pengakuan adanya keragaman. Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang
    - Pengembangan keterampilan social. Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

     Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :
a.       Pembentukan kelompok;
b.      Diskusi masalah;
c.       Tukar jawaban antar kelompok


Langkah­ - langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran kooperatif dengan pendekatan ini ada empat langkah yaitu: penomoran (Numbering), mengajukan pertanyaan (Questioning), berfikir bersama (Heads Together), dan menjawab (Answering). Langkah­langkah pembelajaran NHT, dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tahap 1 : Penomoran / Numbering
Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok ­atau tim  kecil di dalam kelas yang terdiri dari 3 hingga ­5 orang anggota dan masing­ masing anggota dalam kelompok mendapatkan nomor sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda,
2. Tahap 2 : Pengajuan Pertanyaan / Questioning
Pada tahap ini, guru memberi sebuah pertanyaan atau tugas pada tiap­ tiap kelompok. Pertanyaan bisa bervariasi dari mulai pertanyaan yang bersifat umum hingga yang bersifat spesifik.
3. Tahap 3 : Heads Together
Pada tahap ini, semua anggota kelompok mendiskusikan pertanyaan dari guru dan memastikan setiap anggota mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.
4. Tahap 4 : Answering
Pada tahap ini, guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan / hasil kerja kelompk yang diberikan guru untuk seluruh kelas. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.

Model pembelajaran cooperative NHT memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

1. Kelebihan model pembelajaran cooperative NHT):
a. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan meningkatkan semangat kerja sama
b. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata­kata secara verbal sehingga dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi
c. Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
d. Siswa yang kurang pandai bisa diajarkan oleh siswa yang pandai dalam kelompok
e. Setiap Murid menjadi siap semua.
f. Tidak ada Murid yang mendominasi dalam kelompok

2. Kelemahan model pembelajaran cooperative NHT
a. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
b. Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil/prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
c. Siswa dituntut melakukan perubahan kebiasaan cara belajar yang semula menerima informasi dari guru secara apa adanya, menjadi cara belajar yang membiasakan siswa belajar mandiri dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan bukan suatu hal yang mudah, apalagi kebiasaan yang telah bertahun­tahun dilakukan.
d. Metode ini banyak memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar.
Tetapi kebebasan itu tidak berarti menjamin siswa belajar dengan baik dalam arti mengerjakan dengan tekun, penuh aktivitas dan terarah. 


0 komentar:

Post a Comment

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Followers

I'am at Malang University

free counters

Chatroom

Clock